Pelatihan Dasar Mikrotik Selama 6 Jam


Dari dulu memang ingin sekali mengikuti pelatihan mikrotik sampai mau mendaftarkan diri tapi ujung-ujungnya tidak jadi. Kenapa ga jadi? biaya untuk pelatihannya cukup menguras isi dompet. Sehingga yang saya lakukan adalah membaca artikel-artikel yang terkait dengan mikrotik. Tetapi dengan membaca tidaklah cukup karena diperlukan juga dengan praktek karena hal ini akan mempermudah mempelajari mikrotik itu sendiri.

Setelah sekian lama menunggu, waktu yang dinanti datang juga. Awalnya mendapatkan informasi dari Arry Perdana yang memang dia sudah lama berwiraswasta menggeluti usaha warnet dan juga menyediakan layanan bandwidth internet dengan cakupan klien di sekitar perumahan. Tetapi perangkat yang digunakan tidak berupa wajan bolik lagi untuk receiver akses internet, sekarang sudah banyak perangkat wireless yang tersedia.

Pelatihan mikrotiknya sudah lama sih pada tanggal 12 April 2015 tepat di hari minggu. Selama 6 jam materi dan praktek yang diikuti tanpa dipungut biaya alias gratis. Alhamdulillah mendapat materi dasar tentang mikrotik meskipun sedikit membuat pusing juga berhubung laptop tidak dibawa untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Narasumbernya adalah seorang anak muda yang sudah menguasai benar dengan dunia jaringan khususnya mikrotik. Sedikit berbincang dengan anak muda tersebut yang sudah memiliki usaha sendiri di bidang usaha Internet Service Provider(ISP) yang bernama BNet.

Dari perbincangan sebentar, dia memang ingin sekali berbagi ilmu tentang jaringan mikrotik ini terutama untuk anak-anak sekolah tanpa mengambil keuntungan. Kalaupun ada hanya sekedar uang pendaftaran yang  diperuntukkan untuk konsumsi peserta yang ikut pelatihan juga.

Untuk pembahasan yang disampaikan di training mikrotik kali ini masih teori yang mendasar tentang dasar jaringan dan dasar jaringan mikrotik. Jadi bagi saya yang masih belum paham betul ilmu tentang mikrotik sedikitnya bisa mengikuti training ini dengan lancar.

Untuk dasar jaringna yang diberikan mengenai topologi jaringan, 7 osi layer dan cakupan jaringan (perbedaan LAN dan WAN). Ini semua pernah saya dapatkan juga sehingga masih mengerti untuk diikuti selama pelatihan.

Menginjak pembahasan jaringan mikrotik, agak mulai bingung. Kenapa bingung? trainer bilang sembari materi yang disampaikan juga langsung dipraktekkan, ini berarti diperlukan perangkat keras yaitu komputer desktop atau laptop. Peserta yang lain sih pada punya, nah saya sendiri lupa bawa dan akhirnya numpang saja sama saudara untuk mengikuti pelatihan ini dengan prakteknya.

Dan pada akhirnya sampai pelatihan berakhir selain materi dasar mikrotik yang didapat juga kepala nyut-nyutan hehe...maklum praktek tanpa laptop jadi bikin pusing.

Untuk awal yang dijelaskan adalah sejarah dari perkembagan mikrotik. Ini dikenal secara internasional sebagai MikroTik, adalah produsen Latvia perlengakapan jaringan komputer. Menjual produk nirkabel dan router. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995, dengan maksud untuk menjual di pasar teknologi nirkabel negara berkembang. Pada 2014, perusahaan memiliki lebih dari 100 karyawan.  Produk perusahaan dikenal karena murah alternatif bagi router dan Ethernet radio relay yang mahal . (Sumber: Wikipedia)

Materi selanjutnya adalah menghubungkan router dengan perangkat akhir PC/Laptop. Disinilah praktek mulai berlangsung dengan materi setting DHCP Server dan DHCP Client.

Apa itu DHCP?

DHCP atau kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol adalah service yang memungkinkan sebuah perangkat dapat menyalurkan atau menetapkan IP Address secara otomatis pada host di dalam sebuah jaringan.

Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan tanggapan terhadap permintaan yang dikirimkan oleh DHCP Client.

Kemudian dilanjut dengan materi menghubungkan router dengan koneksi internet ke penyedia internet. Dalam hal ini router akan berfungsi sebagai Acces Point (AP) dan juga Station. Langkah-langkah yang diikuti dengan materi yand diberikan diantaranya:
  1. Konfigusari Mikrotik
  2. Distribusi Wireless
  3. Point to Point
  4. Setting mode (AP bridge, bridge, station bridge)
  5. Security profile
  6. Access List
Dan juga materi dasar lainnya yang diberikan cara membackup file yang terdapat dalam Routerboard dengan secara langsung dan disimpan sebagai sebuah script melalui perintah terminal (seperti command prompt).

Perbedaannya jika dibackup secara langsung file yang disimpan tidak dapat diedit sedangkan jika disimpan menjadi sebuah script, data atau informasi di dalamnya bisa diedit menggunakan notepad.

Itulah beberapa materi yang saya dapatkan ketika mengikuti pelatihan gratis mikrotik selama hampir 6 jam. Sambil menunggu lagi jadwal pelatihan mikrotik berikutnya dengan materi yang berbeda.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Ruang komentar untuk Anda dan silahkan untuk berkomentar.
Terima kasih sudah berkunjung di Kebun Ajaib :D